Kalimat Tauhid
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka Allah mengaharamkan neraka baginya.”[1]
Abu Muhammad ibn Ibrahim al-Wasithi menuturkan, “Seorang berdiri di
Abu ’Abd Allah r.a. berkata, ”La illaha illa Allah Muhammad Rasul Allah terdiri atas 24 huruf. Jika seorang hamba mengucapkan kalimat itu dengan jujur, maka Allah Swt. akan berfirman, ’Aku telah mendatangkan 24 huruf dan Aku telah waktu sehari semalam selama 24 jam. Setiap dosa yang kamu perbuat di jam-jam tersebut, baik dosa kecil maupun dosa besar; dosa yang dilakukan secara terang-terangan maupun senbunyi-sembunyi; kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja; dan dosa yang berupa perkataan maupun dosa yang berupa perbuatan; maka Aku akan mengampuni dosamu dengan kemulian kalimat ’La illaha illa Allah Muhammad Rasul Allah.’”
Diriwayatkan dari ’Atha’—semoga Allah merahmatinya—mengenai firman Allah Swt., ”Siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh balasan yang lebih baik daripadanya.”[2] Yaitu, barang siapa yang mengucapkan ”La illaha illa Allah Muhammad Rasul Allah,” maka baginya pahala surga. Dan, ”Barang siapa membawa kejahatan, maka disungkurkan muka mereka kedalam neraka.”[3] Yakni barang siapa berbuat syirik akan dijebloskan kedalam neraka.
Al-Hasa al-Bashri—semoga Allah merahmatinya—meriwayatkan mengenai firman Allah Swt., ”Tidak ada balasan kebaikan keculai kebaikan (pula).”[4] Yakni, tidak ada balasan perkataan ”La illaha illa Allah Muhammad Rasul Allah,” kecuali surga.
Diriwayatkan ketika Allah Swt. Menenggelamkan Firaun dan menyelamatkan Musa, Musa berkata, ”Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang akan saya kerjakan sebagai rasa syukur kepada-Mu, karena nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku,” maka, Allah Swt. Berfirman, ”Hai Musa, katakanlah, ’La illaha illa Allah.’” nabi Musa a.s. masih belum puas dengan amalan tesebut dan meminta amalan lainnya. Maka, Allah Swt. berfirman, ”Hai Musa, seandainya kamu meletakkan tujuh langit dan tujuh bumi dalam satu piringan timbangan. Lalu kamu meletakkan kalimat ’La illaha illa Allah’ dalam satu piring timbangan lainnya, maka sungguh piringan timbangan ’La illaha illa Allah’ akan lebih barat.’”
Dikatakan bahwa kalimat ”La illaha illa Allah” adalah kunci pembuka surga. Namun, setiap kunci mesti ada gerigi-geriginya hingga kunci itu bisa digunakan untuk membuka pintu. Diantara gerigi-gerigi itu adalah bersihnya lidah orang yang berzikir dari perkataan dusta dan gibah; sucinya hati orang yang khusyuk dari rasa dengki; sucinya perut dari makanan yang haram dan syubhat; serta sucinya anggota tubuh yang sibuk mengabdi kepada Allah dari perbuatan maksiat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar